
Hariannetwork.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tegal, Amir Makhmud, mendorong tenaga pendidik untuk membekali pelajar dengan keterampilan dan kecerdasan yang relevan dengan tren kehidupan masyarakat modern saat ini.
Pernyataan tersebut disampaikan saat Forum Perangkat Daerah Penyusunan Rencana Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal Tahun 2025 di Aula Dinas Dikbud beberapa waktu lalu.
Amir menjelaskan bahwa tren kehidupan masyarakat modern mengarah kepada dunia buatan atau artificial living yang semakin terhubung tanpa sekat, yang memicu perubahan signifikan di berbagai sisi kehidupan.
Baca juga: Hujan Deras Semalaman, Kota Tegal Dilanda Banjir
Oleh karena itu, menurutnya, pendidikan harus mampu menyiapkan peserta didik dengan kecerdasan adaptif, eksploratif, dan transformatif, selain kecerdasan intelektual dan sosial emosional.
Amir juga mengingatkan tentang tantangan baru di era digital society saat ini, di mana pelajar dan remaja rentan terhadap berbagai bentuk kejahatan digital, seperti perilaku menyimpang dan kehilangan nilai-nilai agama dan budi pekerti akibat pengaruh media sosial.
“Semuanya adalah alarm adanya pergeseran nilai-nilai agama dan budi pekerti yang diyakini banyak dipengaruhi oleh media sosial,” ujar Amir dikutip dari panturaPost, Minggu (24/3/2024).
Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Tegal Siapkan Layanan Bantuan Hukum Gratis untuk Masyarakat Miskin
Ia juga menyoroti jumlah anak putus sekolah yang masih tinggi di beberapa kecamatan, dan pihaknya terus berupaya untuk mengatasi masalah ini melalui program-program seperti Gerakan Yuh Sekolah Maning.
Meskipun demikian, tantangan dalam mengajak anak putus sekolah kembali ke bangku sekolah tetap ada, memerlukan kerja sama intensif dari berbagai pihak.
“Harus ada kerja sama yang baik dan intensif dengan banyak pihak, termasuk pemerintah desa untuk mendorong para orang tua agar menyekolahkan anak-anaknya sampai lulus pendidikan dasar, tidak sebaliknya, mengajak anak-anaknya ikut bekerja membantu orang tua sampai meninggalkan bangku sekolah,” ujarnya.
Amir juga mengapresiasi rasio guru dan peserta didik yang dinilai sudah ideal di Kabupaten Tegal, meskipun tetap menyoroti kondisi fisik ruang kelas sekolah dasar (SD) yang membutuhkan rehabilitasi.
Baca Juga : Prabowo-Gibran Dipastikan Menang Pilpres, Khofifah : Alhamdulillah Hasilnya Sesuai Harapan
Dia meminta Dinas Dikbud untuk segera merehab ruang kelas yang rusak berat dan memastikan kualitas pekerjaannya sesuai harapan.
“Artinya, secara rata-rata, satu orang guru melayani 19 murid. Jika melihat proporsi ini kita sudah mencapai taraf sangat ideal,” kata Amir.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Tegal, Fakihurrokhim, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan rehabilitasi sekolah secara bertahap meskipun terkendala oleh alokasi anggaran yang terbatas dan masalah sertifikat tanah.
Baca Juga : Rekapitulasi Rampung, Akankah PDIP Jadi Oposisi?
“Saya minta bagi sekolah-sekolah yang tanahnya masih atas nama pemerintah desa bisa disampaikan ke pemda untuk diusulkan menjadi aset pemerintah daerah. Sepanjang ini belum diubah, tentunya kita tidak bisa menyalurkan dana APBD atau bahkan APBN untuk merehab gedung sekolah,” jelasnya.
Dia berharap agar masalah-masalah tersebut dapat segera teratasi agar proses rehabilitasi sekolah dapat berjalan lancar.
Dapatkan berita dan informasi lengkap lainnya dengan cara klik http://hariannetwork.com













