Hariantegal.com – Indonesia pada dekade ini sedang mengalami darurat sampah. hal ini ditandai dengan banyaknya sisa konsumsi manusia, baik itu yang berupa sampah organik maupun anorganik. Tak terkecuali di masyarakat Kabupaten Tegal, banyak kita temui diruas-ruas jalan terdapat timbunan sampah campuran.
Pemerintah kabupaten Tegal melalui Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal bersama dengan fasilitator berkerja keras dalam mengupayakan terwujudnya masyarakat yang melek terhadap sampah. Tindakan tersebut diaplikasikan melalui program Desa Merdeka Sampah (DMS).
Upaya yang dilakukan adalah dengan mendampingi desa penerima bantuan DMS, untuk salahsatunya merubah pemikiran masyarakat tentang sampah melalui pola hidup minim sampah.
Pada Minggu (7/8) wilayah 1 DMS yang meliputi desa Karanganyar, Sutapranan, Pengabean, Kemantran, Jatilawang, Kaladawa, Balamoa, Dermasandi, Lebeteng, Tembok Luwung, dan Pengarasan menyelenggarakan Bimbingan Teknis (BIMTEK) dan penguatan kapasitas Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
Dalam kesempatan tersebut, Mas Lukman selaku Ketua Fasilitator, berharap pada 44 peserta yang hadir agar dapat menghadirkan kegiatan di tengah masyarakat dengan tujuan merubah pola pikir dengan mempertimbangkan terlebih dahulu sebelum membeli atau mengkonsumsi suatu produk agar tidak mubadzir.
Pemateri ibu Noor Shofiah pada kesempatan itu memberikan gambaran bagaimana hidup minim sampah. Beliau mengutarakan, bahwa hidup minim sampah itu mudah, asalkan ada kemauan dan pembiasaan, serta tindakan kolektif bersama dari semua masyarakat. Setidaknya di mulai dari diri sendiri untuk mengajak orang lain bisa hidup minim sampah.
Mengapa hidup minim sampah perlu untuk diterapkan? menurutnya karena ini merupakan solusi untuk menghadapi Indonesia yang darurat sampah. Mengingat masyarakat Indonesia yang konsumtif, Noor Shofiah menerangkan bahwa hal tersebut perlu dibarengi dengan tindakan dalam pengolahan sampah, dan hal ini perlu mulai dilatih agar dalam membeli atau mengkonsumsi sesuatu, masyarakat memiliki planing apa yang akan dibeli, dibawa dengan apa, dan harus diapakan jika barang atau makanan yang dibeli masih menimbulkan sampah.
Melalui BIMTEK tersebut, diharapkan dapat membawa dampak positif terhadap keadaan sampah di Kab. Tegal, dengan komitmen bersama mulai dari pemerintah, penyelenggara, dan masyarakat itu sendiri.
Penulis : Fika R Izza
Baca juga : Upaya Serius dari Desa untuk Mewujudkan Desa Merdeka Sampah di Kab. Tegal